Bagaimana Procurement Menciptakan Profit
Suatu perusahaan ketika melakukan aktivitasnya selalu membutuhkan biaya dan modal kerja, baik itu yang terkait dengan produk secara langsung maupun tidak langsung. Keuntungan perusahaan adalah selisih dari besarnya penjualan dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan.
Untuk meningkatkan keuntungan dapat dilakukan dengan tiga cara, antara lain:
Pertama, dengan cara menaikkan harga jual. Konsekuensi dari cara ini adalah menurunnya daya saing produk di pasar sehingga konsumen bisa saja berpindah ke produk kompetitor.
Kedua, keuntungan dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan volume penjualan. Cara ini tentunya membawa konsekuensi meningkatnya biaya produksi seiring volume yang naik.
Ketiga yaitu dengan menurunkan biaya produksi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penghematan terhadap biaya yang terkait langsung dengan produk seperti bahan baku dan kemasan maupun biaya pembuatan dan biaya penunjang lainnya. Cara ketiga ini dapat meningkatkan profit tanpa harus menambah volume maupun menaikkan harga jual produk. Sehingga tidak berdampak pada penambahan biaya produksi dan daya saing produk di pasar.
Untuk lebih jelasnya dapat kita gambarkan seperti ilustrasi di bawah ini :
Tabel 1: Income Statement
Tabel 2: Income Statement (sales naik 10%)
Tabel 3: Income Statement (purchase cost turun 2%)
Tabel 1 adalah ilustrasi sebuah income statement. Dari tabel tersebut kita bisa melihat bahwa Gross Profit adalah Sales Revenue dikurangi Total Cost of Good Sold (COGS). Total COGS sendiri terdiri atas semua cost atau biaya yang diperlukan untuk memproduksi produk. Dalam hal ini COGS dibagi menjadi (1) cost yang harus dibeli dari luar perusahaan seperti raw material dan packaging material, dan (2) semua biaya yang dikeluarkan untuk produksi (other expenses) seperti biaya mesin, energi, labor, dll.
Untuk menaikkan profit, dalam kasus ini dilakukan dengan 2 cara, yaitu pertama meningkatkan penjualan (sales) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2. Kedua mengurangi COGS seperti pada Tabel 3, dalam kasus ini adalah komponen Material Purchase.
Pada Tabel 2, profit dapat naik $1 dengan jalan menaikkan Sales sebesar 10% (dari $100 ke $110). Ketika Sales dinaikkan sebesar 10%, maka COGS akan meningkat 10%, mengingat kebutuhan biaya untuk memproduksi barang yang dijual juga akan meningkat.
Pada Tabel 3, profit dapat naik $1 dengan jalan menurunkan Material Purchase sebesar 2% (dari $50 ke $49) sedangkan Sales tetap $100.
Dari dua skenario diatas dapat disimpulkan bahwa kenaikan Sales sebesar 10% akan membawa hasil kenaikan profit yang sama dengan menurunkan Material Purchase sebesar 2%.
Dari ilustrasi ini kita dapat melihat bahwa peran Procurement sangat signifikan dalam mendongkrak keuntungan dari aktivitas bisnis. Alih-alih menaikkan penjualan sebesar 10% yang pasti akan membutuhkan effort yang cukup besar, maka akan diperoleh keuntungan yang sama dengan menurunkan cost sebesar 2%.-
— Depok, 19 Desember 2019
Comments
Post a Comment