More Than Money
Ketika memilih pemasok, procurement juga harus memperhitungkan aspek keberlanjutan dari bisnis. Sehingga penting untuk meminimalkan dan mengelola risiko ketika bekerja sama dengan pemasok, seperti. Antara lain risiko kontinuitas pasokan, risiko etika dan kepatuhan, risiko lingkungan.
Risiko kontinuitas pasokan mengharuskan procurement mempertimbangkan apakah pemasok sudah menerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang baik. Jika terjadi insiden seperti kebakaran, maka pasokan akan terganggu bahkan berhenti. Hal ini akan berdampak buruk untuk bisnis dan para pekerja pemasok tersebut.
Risiko etika dan kepatuhan timbul jika pemasok yang dipakai tidak patuh pada peraturan dan etika. Dampaknya mulai dari rusaknya nama baik dan brand perusahaan, hingga tuntutan hukum. Dengan memastikan bahwa pemasok yang dipilih adalah yang taat hukum dan memiliki standar etika yang baik. Maka tak hanya akan menguntungkan bagi perusahaan dalam jangka panjang, namun juga turut berkontribusi mewujudkan iklim bisnis yang sehat dan memberantas potensi praktek korupsi.
Resiko lingkungan. Salah satu alasan yang kian popular ketika masyarakat memilih suatu produk atau brand dewasa ini adalah isu lingkungan. Apakah produsen produk tersebut peduli terhadap masalah-masalah lingkungan. Apakah mereka mengelola limbahnya dengan baik. Apakah mereka memakai bahan baku yang tidak merusak lingkungan, dsb. Maka penting bagi procurement hanya memilih pemasok yang memiliki komitmen dalam masalah ini. Baik dalam standar yang mereka miliki maupun dalam prakteknya.
Dengan memperhatikan beberapa aspek diatas dalam pemilihan supplier. Procurement tak hanya memberikan nilai tambah lain bagi perusahaannya. Namun lebih dari itu, dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas.
— Depok, 19 Agustus 2020
Comments
Post a Comment