Value For Money (2)
-Dalam tulisan sebelumnya. Kita sudah membahan Right Quality, Right Quantity, Right Time dan Right Place. Dalam tulisan ini akan dibahas “Right” yang terakhir dalam Procurement 5 Right, yaitu Right Price.
Right Price.
Keempat “right” diatas sudah pasti akan mempengaruhi harga dari barang atau jasa yang akan kita beli. Sehingga sangat penting untuk memastikan harga yang kita bayar adalah harga yang wajar dan masuk akal (reasonable and fair). Paling tidak ada dua pendekatan untuk mengevaluasi apakah harga yang ditawarkan pemasok adalah harga yang wajar.
Pertama, membandingkannya dengan harga pasar. Kita dapat meminta penawaran dari beberapa pemasok yang memenuhi kriteria yang kita butuhkan. Kisaran harga tersebut dapat kita sebut sebagai harga pasar. Semakin banyak data harga yang kita dapatkan semakin baik. Untuk produk yang umum, saat ini harga pasar dapat dengan mudah kita dapatkan di situs-situs market place, baik lokal maupun luar negeri.
Kedua, kita bandingkan dengan harga perkiraan. Harga perkiraan dapat kita hitung melalui beberapa metode. Mulai yang paling sederhana, sampai dengan yang paling detil.
Contoh perkiraan sederhana adalah dengan melakukan analisa perincian biaya (cost breakdown analysis). Dengan mengetahui kisaran persentase dari masing-masing komponen biaya, seperti bahan baku, ongkos produksi, transportasi, dan profit margin terhadap total biaya. Maka kita bisa memperkirakan, berapa harga yang wajar dari sebuah produk. Informasi persentase komponen biaya tersebut bisa kita dapatkan dari berbagai sumber yang dapat diakses publik. Seperti publikasi asosiasi industri atau informasi market intelligent yang bersifat open source.
Metode yang lain adalah perkiraan detil. Cara ini seperti kita menghitung seluruh komponen biaya yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk sedetil mungkin. Mulai dari menghitung biaya bahan baku, apa saja dan berapa material yang dibutuhkan (bill of material), serta berapa harga dari masing-masing material tersebut. Kemudian menghitung ongkos produksi, berapa biaya investasi mesin, gaji operator, perawatan, efisiensi, waste, biaya overhead lain, biaya kemasan, pengecekan kualitas, penyimpanan, transportasi, administrasi, promosi dan profit margin. Data-data ini dapat diperoleh dari berbagai sumber. Pada saat melakukan kunjungan ke fasilitas pemasok, procurement dapat menggali informasi tentang biaya-biaya tersebut. Sumber yang lain yang cukup baik adalah laporan keuangan pemasok. Terakhir dari wawancara berbayar dengan pelaku industri yang terkait dengan produk tersebut.
Tentu kedua metode perkiraan diatas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode sederhana adalah mudah dan cepat dilakukan, namun akurasinya lebih rendah. Sedangkan metode detil lebih akurat, namun membutuhkan waktu lebih lama dan sumber daya lebih besar, sehingga harus cermat dalam penggunaanya. Harga perkiraan ini selain untuk mengidentifikasi apakah harga yang ditawarkan reasonable dan fair juga dapat digunakan sebagai guidance dan target dalam negosiasi harga dengan pemasok.-
— Depok, 2 Agustus 2020
Comments
Post a Comment