Kompetensi Penting untuk Procurement Professional

 

-Bagi yang tertarik dengan dunia procurement, mungkin akan berpikir, skill apa saja yang harus dimiliki? Ada beberapa wawasan dan kompetensi yang menurut saya penting. Diantaranya adalah:

1. Business acumen (ketajaman berbisnis)

Procurement merupakan jembatan bagi bisnis dengan pemasok atau supply market, sehingga procurement harus memiliki pandangan menyeluruh terhadap konsep dan proses bisnis dari hulu ke hilir (end-to-end). Diantaranya wawasan tentang strategi pemasaran, financeproduct development, manajemen operasi, dan manajemen SDM. Business acumen juga terkait dengan kemampuan menerjemahkan strategi bisnis menjadi eksekusi. Sehingga seluruh aktivitas yang dilakukan procurement selalu selaras dan mendukung strategi perusahaan. Dengan business acumen yang baik, procurement juga diharapkan dapat mengidentifikasi peluang dari supply market yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

2. Business partnering (kemitraan bisnis)

Procurement harus dapat menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan para stakeholder baik internal maupun eksternal. Di internal, sangat penting untuk memahami kebutuhan dari user. Selain itu, mampu memberikan masukan secara efektif kepada user, bagaimana membuat spesifikasi yang tepat, serta merekomendasikan strategi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini tidak dapat dilakukan dengan efektif jika praktisi procurement tidak memiliki kompetensi yang baik dalam menjalin kerjasama dengan user. Sedangkan kemitraan bisnis eksternal artinya, procurement mampu menjalin hubungan yang positif dengan pemasok atau vendor. Penting untuk memastikan bahwa pemasok selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk perusahaan. Menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan efektif. Sehingga membawa nilai tambah bagi bisnis.

3. Communication skill (komunikasi)

Mengingat perannya yang berhubungan dengan banyak pihak. Maka procurement juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Termasuk dalam komunikasi adalah skill negosiasi. Kemampuan negosiasi penting dimiliki, tak hanya digunakan dalam negosiasi dengan pemasok, namun dibutuhkan juga dengan internal perusahaan.

4. Analytical skill (kemampuan analisis)

Procurement saat ini akan berhadapan dengan banyak data dan informasi, baik internal bisnis maupun informasi dari pasar. Seluruh informasi dan data akan memberikan nilai tambah jika dianalisis dengan tepat. Contohnya adalah informasi tentang pengeluaran atau spend. Analisa pengeluaran (spend analysis) yang tepat adalah awal dari penentuan strategi procurement. Contoh lain adalah analisis pasar. Bagaimana procurement memformulasikan strategi pembelian dari kondisi persaingan yang ada. Semua kompetensi diatas dapat diperoleh melalui pelatihan, baik klasikal maupun on the job training.

— Depok, 14 September 2020

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Kraljic Matrix

Tipe Spesifikasi