Tips Mencari Informasi Supplier
Dalam beberapa kesempatan, saya sering menerima pertanyaan tentang dari mana kita dapat mencari info tentang supplier. Pertanyaan ini terdengar ‘basic’, namun setelah saya pikir kembali, ini adalah awal dari salah satu skill utama procurement profesional, yaitu market intelligence.
Memang tidak cukup hanya sampai bagaimana mencari informasi tentang supplier. Namun skill ini adalah kunci untuk mengenal supply market, yang kemudian dapat dikembangkan menjadi market analysis. Yaitu bagaimana memahami dinamika industri dan pasar dari produk yang kita butuhkan.
Di awal saya mengenal dunia procurement, pencarian informasi mengenai supplier belum semudah sekarang. Saat ini pencarian via internet sangat membantu. Namun ada beberapa metode lain yang tak lekang oleh zaman. Berikut adalah beberapa tips untuk mencari informasi supplier:
1. Data internal perusahaan
Sebelum mencari dari sumber luar. Ada baiknya kita cek, apakah ada data mengenai supplier di database perusahaan. Baik data kontrak, transaksi, atau data dari tender-tender sebelumnya.
2. Internet search.
Kuasai teknik googling yang efektif sehingga hasil pencarian semakin akurat. Dengan menambah beberapa parameter pencarian saja, kita bisa mendapatkan hasil search yang lebih baik.
3. Online marketplace.
Tak hanya marketplace umum untuk B2C. Saat ini marketplace online B2B juga banyak tersedia. Bahkan untuk industri yang spesifik, sudah bisa kita jumpai marketplace khusus industri tersebut.
4. LinkedIn
Selain sebagai media jejaring sosial profesional. LinkedIn juga merupakan tempat bertemunya sales dan buyer. Saat ini marketing campaign via LinkedIn dianggap efektif oleh banyak perusahaan terkemuka, terutama B2B.
5. Direktori/ Katalog
Sebelum Google populer, direktori atau katalog supplier adalah rujukan utama informasi tentang industri dan para pemainnya. Memang sudah terdengar jadul, namun ini salah satu metode pencarian yang masih dapat diandalkan.
6. Asosiasi Industri
Kita dapat mengkontak asosiasi industri dari produk yang kita butuhkan untuk mendapatkan informasi siapa saja perusahaan/ supplier yang menjadi anggota asosiasi tersebut. Beberapa asosiasi rutin menerbitkan direktori data anggotanya. Contohnya seperti Indonesian Packaging Federation (IPF). Data asosiasi industri yang lain dapat dilihat di tautan berikut dari Kadin dan dari Kemenperin.
7. Pameran
Seringlah datang ke pameran, terutama pameran mengenai industri yang terkait dengan produk yang kita butuhkan. Pada event pameran, selain informasi tentang supplier, kita juga berkesempatan mendapatkan update perkembangan industri dan teknologi terbaru.
8. Komunitas Procurement/Supply Chain Professional
Last but not least. Komunitas profesional adalah rujukan bertanya yang efektif dan cepat. Ada beberapa komunitas yang cukup aktif dan layak dijadikan rujukan, seperti: IPPC (Indonesia Procurement Professional Community), IPS (Indonesia Procurement Society), Komunitas Bincang Supply Chain, Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), dsb. Komunitas-komunitas ini juga sering mengadakan knowledge sharing untuk para anggotanya.
---
Sumber gambar: Supplier by Nick Youngson CC BY-SA 3.0 Pix4free
Comments
Post a Comment